Para pahlawan China dalam Perang Korea

Para pahlawan China dalam Perang Korea - Berikut kumpulan informasi memaparkan tentang para pahlawan China dalam peperangan Korea.

Huang Jiguang
Huang Jiguang (Hanzi: 黃繼光) (1930-1952) lahir di kabupaten Zhongjiang, Sichuan. Dia memulai karirnya dalam militer tahun 1949 dalam perang saudara. Tahun 1951 bergabung dengan pasukan sukarelawan Tiongkok untuk Perang Korea. Di sana dia menunjukkan prestasinya sehingga beberapa kali mendapat kenaikan pangkat.

Pada 19 Oktober 1952, dalam pertempuran Sangkumryung/ Shangganling, bersama dua rekannya dia mendapat misi untuk menghancurkan bunker senapan mesin pasukan Sekutu yang menghalangi gerak laju pasukannya. Dalam misi ini seorang rekannya gugur dan seorang lainnya terluka sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan, dia sendiri terluka di lengan karena tembakan musuh.

Dengan hati-hati dia merangkak ke sasaran di bawah hujan peluru yang deras. Namun hingga granat terakhir dilemparkan bunker itu masih kokoh berdiri dan terus melancarkan serangannya. Demi menyelesaikan tugas negara, dia memutuskan mengorbankan dirinya dengan melompat ke depan bunker itu menggunakan tubuhnya meredam tembakan senapan. Hal itu membuka jalan bagi pasukannya untuk menyerang balik dan merebut beberapa titik penting. Berkat pengorbanannyalah tentara gabungan RRT dan Korea Utara berhasil menduduki daerah sasaran.

Pemerintah RRT kemudian menganugerahinya gelar pahlawan kelas satu Perang Korea dan organisasi pemuda komunis RRT memberinya gelar sebagai pemuda teladan. Demikian pula pemerintah Korea Utara membangun sebuah monumen untuk memperingati kepahlawanannya di situs pertempuran Sangkumryung. Kampung halamannya di kabupaten Zhongjiang, desa Xingfa, juga belakangan berganti nama menjadi desa Jiguang.

Yang Gensi
Yang Gensi (Hanzi:杨根思) (1922-1950) adalah pahlawan Tiongkok dalam Perang Korea, lahir di Taixing, Provinsi Jiangsu. Pertama kali masuk militer tahun 1944 dan tahun berikutnya menjadi anggota Partai Komunis Tiongkok. Dalam perang sipil Tiongkok beberapa kali mendapat penghargaan atas jasanya, dua kali mendapat gelar prajurit teladan. Bulan September 1950 ia mengikuti Konfrensi Nasional Pahlawan Perang yang diadakan di Beijing. Sebulan kemudian dia bergabung dengan pasukan sukarelawan Tiongkok untuk membantu Korea Utara dalam Perang Korea. Disana dia menjabat sebagai pemimpin kompi III, korps ke-172, divisi ke-58 dari tentara ke-20.

Tanggal 29 November 1950, Yang dan unitnya mempertahankan daerah Danau Changjin dari serbuan pasukan Sekutu. Mereka terkepung dan kalah jumlah dari musuh, selain itu amunisi juga hampir habis. Disaat-saat kritis itu, Yang menerjang ke arah bunker senapan mesin Amerika sambil membawa sekantong bahan peledak seberat 5 kilogram, dia menerobos ke dalam tempat itu dan meledakkan diri bersama empatpuluhan tentara Amerika.

Yang diberi penghargaan khusus untuk pahlawan perang secara anumerta. Sejak itu kompi III yang pernah dipimpinnya juga dikenal dengan Kompi Yang Gensi. Pemerintah Korea Utara pun menganugerahinya gelar sebagai pahlawan Korea Utara dan membangun sebuah monumen di tempat dia mengorbankan dirinya

Qiu Shaoyun
Qiu Shaoyun (Hanzi: 邱少雲) (1931-1952) lahir di kabupaten Tongliang, Sichuan. Bergabung dengan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) tahun 1949. Tahun 1951, dia bergabung dengan pasukan sukarelawan Tiongkok untuk Perang Korea.

Tanggal 11 Oktober 1952, dalam pertempuran gunung merebut bukit 391, dia bersama kesatuannya merayap mendekati posisi musuh dengan menggunakan rumput kering dan ranting sebagai kamuflase. Sementara itu pesawat Sekutu membom kedudukan mereka. Qiu terjebak dalam semak-semak yang terbakar di sekitarnya, namun dia tetap diam tidak membuat gerakan atau suara apapun demi melindungi 500 orang temannya agar tidak terlacak musuh, padahal menurut teman prajuritnya, sekitar 3 meter di sebelah kanan Qiu waktu itu ada sebuah selokan. Setelah menahan sakit dan panas selama kurang lebih lima jam, dia pun mati terbakar.

Malam itu juga pasukan RRT dan Korea Utara berhasil menduduki bukit 391 dan menghalau pasukan Sekutu dari sana. Atas pengorbanannya, pemerintah RRT menganugerahinya gelar sebagai pahlawan kelas satu Perang Korea. Pemerintah Korea Utara juga memberinya dua medali kehormatan sebagai pahlawan Korea Utara. Di puncak bukit 391, namanya terpahat pada monumen yang dibangun untuk mengenangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar